sejarah sandwich dimulai sejak tahun 1737 – 1794. Seorang penjudi, dari golongan bangsawan Inggris (aristokrat), John Montagu, selalu melupakan waktu makannya demi permainan kartu. Selama 24 jam bermain, Montagu hanya memesan camilan sebagai penghilang laparnya. Yakni 2 lembar roti bertangkup dengan isian daging sapi di tengah antara kedua roti tersebut. Idenya itu muncul saat perjalanan menuju Mediterania Timur, yaitu pitta bread yang tersaji mirip seperti roti lapis tersebut. Menurut catatan National Geographic di tahun 1789, Kerajaan Inggris menyetujui pemberian nama “sandwich” untuk roti lapis dengan isian. Camilan yang biasa disajikan di kedai kopi sebagai makanan cepat saji para businessman. Di abad ke-19, tampilan sandwich lebih elegan, tersaji di atas serbet bersama remahan roti. Di abad ke-20, ada british sandwich dari 2 lapis roti dengan isian yang beragam. Di Amerika, setiap tanggal 3 November diperingati sebagai Hari Sandwich Nasional. Di abad ke-19, tampilan sandwich lebih elegan, tersaji di atas serbet bersama remahan roti. Di abad ke-20, ada british sandwich dari 2 lapis roti dengan isian yang beragam. Di Amerika, setiap tanggal 3 November diperingati sebagai Hari Sandwich Nasional.
Fungsi sandwich
- Food inside (food edibel casing).
- Menu sarapan (breakfast), mudah disajikan dengan nilai gizi yang lengkap.
- Menu brunch.
- Camilan (selingan makanan).
- Menu makan siang, penyajiannya mudah, mengandung gizi/nutrisi serta tersedia banyak varian.
- Bekal makanan, mudah untuk disajikan dan dibawa, ringan serta praktis.
Komponen Sandwich
1. Roti (bread)
Roti adalah komposisi utama yang wajib ada, untuk jenis roti yang dipakai disebut “sandwich bread”. Jadi roti tersebut biasanya berbentuk segi empat dan jenisnya bisa toast bread, french bread, hotdog bun, hamberger bun, dll.
Namun setiap jenis roti tersebut memiliki ketentuan agar bisa digunakan sebagai sandwich.
2. Olesan (spread)
Olesan pada sandwich selain sebagai perasa juga untuk perekat antar komposisi di dalamnya. Olesan sandwich sendiri teksturnya bisa sangat kental ataupun lembek, namun tidak boleh terlalu cair atau basah karena bisa merusak komponen lain. Adapun contoh olesan disini seperti mentega, mayonaise atau butter.
3. Isian (filling)
Filling adalah isian utama yang akan diletakkan di tengah roti sekaligus sebagai indentitas dari jenis sandwich itu sendiri. Misalkan sandwich ayam, maka filling di dalamnya terdapat olahan ayam, begitu juga kalau isian di dalamnya daging sapi ataupun keju. Filling ini sifatnya sesuai selera, jadi opsional.
4. Hiasan (garnish)
Garnish adalah hiasan pada sandwich untuk semakin mempercantik tampilannya. Meski demikian, garnish ini juga harus bisa menambah rasa serta kandungan gizi di dalamnya. Jadi orang yang makan sandwich bisa lebih berselera dan menambah napsu makan ketika melihat garnish yang ada.
- 2 lembar roti tawar
- 1 buah telur
- 1 lembar smoked beef
- 1 lembar keju slice atau keju parut secukupnya
- Daun parsley
- Sejumput garam
- Margarin
- Saus samba;/saus tomat
- Mayonaise
Cara Membuat Sandwich
Adapun langkah-langkah cara membuat sandwich bisa dilakukan seperti berikut :
- Langkah pertama goreng smoked beef dengan margarin pada api sedang, jika sudah matang angkat.
- Kemudian masukkan telur yang sudah di kocok
- Tambahkan garam dan parsley untuk seasoning
- Jika sudah matang merata, letakkan roti tawar di atasnya kemudian balikkan
- Masukkan smoked beef atasnya dan tutup dengan roti tawar.
- Apabila permukaan roti sudah mulai kecoklatan, angkat dari pan
- Terakhir, tambahkan saos sambal/tomat dan mayonaise sesuai selera
- Sandwich siap dihidangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar